Menghina Atau Membetulkan Yang Salah ??

Didalam proses komunikasi tidak semua berjalan dengan mulus, ada yang gagal. Ada yang diakibatkan oleh nada penyampaian kepada orang lain yang tidak bisa diterimanya, sehingga mengakibatkan orang yang diberikan informasi/sampaian menjadi marah.

Atau mungkin dikarenakan adanya kesalahan komunikasi. Sering terjadi adanya komunikasi yang gagal dikarenakan lawan percakapanya itu dianggap menghina diri mereka, padahal yang dimaksud oleh lawan percakapanya itu hanya membenarkan yang salah saja.
Komunikasi
Seperti yang saya contohkan seperti ini :

Iman : 2+2, hasilnya berapa ?.
Imin : 3.
Iman : hasilnya 4. Bagaimana sih kamu ? Masa begitu saja tidak tahu. Apa kamu tidak lulus SD ? payah !!!.
Imin : jadi, kamu menghina saya ? kamu anggap saya tidak lulus SD ?.
Iman : yaiyalah, masa jawab pertanyaan gampang aja tidak bisa.
Imin : pokoknya mulai hari ini, kamu bukan saudara saya lagi !!!.

Itu lah hal kecil yang bisa membuat dua bersaudara ini menjadi bermusuhan. Padahal, maksud dari Iman hanyalah membenarkan saja. Akan tetapi, nada dan cara penyampaian Iman lah yang membuat Imin marah dan memutuskan untuk tidak bersaudaraan kembali bersama Iman. Tapi, dari peristiwa itu Imin harus tahu, bahwa bila sudah membicarakan tentang fakta, ya harus terbukti oleh faktanya. 2+2=4, semua orang tahu bahwa itu hasilnya 4, Imin haruslah menyadari kesalahanya.

Tapi, jika percakapan Iman dirubah menjadi “haahh ?? begitu aja tidak bisa ? bodoh banget kamu.” Itu sudah berbeda lagi dengan apa yang saya jelaskan tadi. Dengan percakapan seperti ini, Iman berarti menghina Imin. Karena, tidak adanya omongan Iman yang menunjukkan bahwa dia sedang membenarkan jawaban yang salah dari Imin.

Bila hal tersebut sudah terjadi, maka perang mulut tidak akan terhindar lagi. Alangkah baiknya sebagai makhluk sosial, selesaikanlah masalah dengan cara bermusyarawah. Jangan lah memutuskan tali silaturahmi antar sesama umat manusia di muka bumi ini.
Saya Selly Agashi, berterimakasih kepada anda telah membaca artikel ini. Bila ada salah, maafkanlah saya.


Posting Komentar

0 Komentar