Diantara bentuk interaksi sosial asosiatif adalah asimilasi dan akulturasi. Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang pengertian asimilasi, pengertian akulturasi budaya, serta contoh asimilasi dan akulturasi.
Pengertian asimilasi dan contohnya
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara interaktif dalam jangka waktu lama.
Dengan demikian, lambat laun kebudayaan asli akan berubah sifat dan wujudnya menjadi kebudayaan baru yang merupakan perpaduan kebudayaan dan masyarakat dengan tidak lagi membeda-bedakan antara unsur budaya lama dengan kebudayaan baru.
Proses ini ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan yang ada. Proses asimilasi bisa timbul jika ada:
1) kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya;
2) orang perorangan sebagai anggota kelompok saling bergaul secara intensif, langsung, dan dalam jangka waktu yang lama;
3) kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan.
Contoh asimilasi
Contohnya perkawinan antarsuku sehingga terjadi pembauran dari kebudayaan masing-masing individu sehingga muncul kebudayaan baru.
Pengertian akulturasi dan contohnya
Akulturasi adalah suatu keadaan diterimanya unsur-unsur budaya asing ke dalam kebudayaan sendiri.
Diterimanya unsur-unsur budaya asing tersebut berjalan secara lambat dan disesuaikan dengan kebudayaan sendiri, sehingga kepribadian budaya sendiri tidak hilang.
Contohnya akulturasi antara budaya Hindu dan Islam yang tampak pada seni arsitektur masjid Kudus
Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama. Hasil dari proses asimilasi adalah semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
Syarat asimilasi
Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut.
* terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
* terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
* Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.
Faktor pendorong
Faktor-faktor yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut.
* Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan
* Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
* Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
* Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
* Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal
* Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya
* Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
Faktor penghalang
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain sebagai berikut.
* Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)
* Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
* Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
* Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
* Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
* Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan
* Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa Sedangkan bentuk-bentuk dari kontak kebudayaan yang menimbulkan proses akulturasi diantaranya:
1. Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat, antara bagian-bagian saja dari masyarakat, dapat pula antara individu-individu dari dua kelompok.
2. Kontak dapat pula terjadi antara golongan yang bersahabat dan golongan yang saling bermusuhan
3. Kontak dapat pula timbul antara masyarakat yang menguasai dan masyarakat yang dikuasai, secara politik dan ekonomi
4. Kontak kebudayaan dapat terjadi antara masyarakat yang sama besar ataupun berbeda besarnya.
5. Kontak kebudayaan dapat terjadi antara aspek-aspek yang materil dan non materil dari kebudayaan yang sederhana dengan yang kompleks, dan antara kebudayaan yang kompleks dengan yang kompleks juga.
0 Komentar