Perbedaan HP Black Market dengan Resmi

Black Market adalah istilah pada satu produk yang dijual di Indonesia bukan melalui jalur resmi (ilegal). Karena ilegal, maka tidak ada jaminan mutu, garansi atau faktor penting lain dari produsennya. Barang ini dijual karena untungnya cukup besar, serta user bisa membeli dibawah harga pasaran. Pada dunia komputer, Black Market sering diistilahkan sebagai produk “PI” (Parallel Import).

Produk Black Market melanggar aturan hukum nasional seperti : UU Perlindungan Konsumen, UU Pajak, UU Bea & Cukai serta Peraturam Menteri Perdagangan & Perindustrian RI.

Harga produk Black Market lebih murah karena tidak membayar bea masuk, tidak bergaransi resmi serta kemungkinan telah mengalami re-kondisi.

Sebagian product Black Market telah mengalami rekondisi (atau dikenal dengan istilah refurbished/ remark) sehingga rentan terhadap kerusakan.

Di zaman berteknologi tinggi saat ini, masyarakat harus lebih hati-hati dalam memilih handphone. Selain beredarnya handphone replika, beredar juga handphone dijual ilegal atau black market (BM).

Salah satu penawaran yang dilakukan oleh pedagang BM adalah handphone dijual dengan harga miring. Hal ini disebabkan karena tidak adanya pajak yang dikenakan oleh handphone tersebut.

"Handphone BM itu tidak ada izin peredaran, makanya harganya bisa lebih murah. Kalau tidak ada izin berarti barang itu juga tidak dikenakan pajak," kata salah satu pedagang handphone yang enggan disebutkan namanya di ITC Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (23/2).

Selain itu, handphone BM juga lebih banyak dijual melalui perdagangan online (online shop). Menurut pedagang tersebut, berdagang melalui online shop tidak harus membayar pajak seperti pedagang berjualan di toko.

Namun handphone ini berbeda dengan replika, yaitu handphone BM merupakan produk asli dari brand yang sudah ada. Hanya saja, handphone BM tidak memiliki garansi seperti yang disediakan pada handphone resmi.

Perbedaan HP Black Market dengan Resmi


Perbedaan HP Black Market dengan Resmi

1. Handphone black market tidak memberikan garansi resmi seperti pada handphone normal. Kalaupun ada, yaitu garansi distributor (toko penjual), sehingga kurang terjamin. Garansi distributor merupakan ciri utama handphone blackmarket. Jadi, bila ada penjual handphone memberikan “garansi distriutor”, kemungkinan BM.

2. Handphone Black Market minus kabel data dan CD software.

3. HP BM memiliki kualitas casing yang buruk, mengapa? Seperti yang saya ketahui, casing HP BM cepat sekali rusak. Kemungkinan casinngnya low quality atau memang palsu.

4. Di balik casing HP BM tidak ada stiker hologram asal produsen seperti pada
hp original kebanyakan.

5. HP ini tidak dijual secara terang-terangan. (teman saya ada yang jual mulut ke mulut)

6. Dan yang paling mencolok dari HP BM tersebut adalah HARGAnya yang jauh lebih murah

Selebihnya, seperti kondisi layar, fitur-fitur bawaan, suara, kamera dan lain-lain sama dengan handphone resmi.

Jadi, bila anda ingin membeli handphone, telitilah sebelum membeli. Bila memang anda memang ingin membeli HP blackmarket, maka paling tidak anda sudah tahu seperti apa HP black market, sehingga anda tidak kaget menerima resikonya. Namun bila anda ingin membeli HP resmi, maka hindari ciri-ciri yang saya sebutkan diatas.

Posting Komentar

0 Komentar